Ziarah Wali: Perjalanan Spiritual yang Penuh Tawa, Haru, dan Kebersamaan

Pada tanggal 30 Mei 2025, sebuah perjalanan penuh makna dilaksanakan oleh KOHATI dan HMI Komisariat Wahid Hasyim Cabang Malang. Kegiatan bertajuk "Ziarah Wali" ini mengangkat tema “Meneladani perjuangan wali, mempererat ukhuwah islamiyah”, dan diikuti oleh sahabat-sahabat yang luar biasa antusias dan semangat. Tujuan utama kami adalah Sunan Ampel — salah satu dari Wali Songo yang menjadi tonggak dakwah Islam di tanah Jawa.


Ziarah ke sunan ampel


Kebersamaan Dimulai Sejak Stasiun

Cerita menarik justru dimulai bahkan sebelum sampai ke lokasi ziarah. Kami menggunakan moda transportasi yang tidak biasa: kereta api. Nah, di sinilah tantangan sekaligus keseruannya muncul. Kereta yang kami naiki hanya memiliki 2 slot tempat duduk dalam satu kabin, sementara peserta terdiri dari 13 orang — 4 laki-laki dan 9 perempuan. Bisa dibayangkan bagaimana "hebohnya" kami mengatur tempat duduk dan tetap menjaga adab selama perjalanan?

Para laki-laki, dengan gentleman-nya, memilih untuk bergantian duduk dan berdiri demi kenyamanan para perempuan. Sementara itu, para perempuan juga saling berbagi tempat, saling bertukar cerita, bahkan ada yang menyandarkan kepala satu sama lain sambil menyanyikan lagu shalawat atau bercanda kecil. Suasana menjadi hangat dan penuh kekeluargaan. Kami bukan hanya sedang menempuh jarak, tapi sedang menyatukan hati dalam ukhuwah yang tulus.

Menapak Jejak Wali: Suasana Penuh Khidmat

Setibanya di lokasi, tepat saat mentari belum sempurna muncul, kami langsung melangkah menuju Makam Sunan Ampel. Meski rasa kantuk masih menggelayut, semuanya bersemangat melangkah dengan niat yang lurus. Kami berziarah dengan tertib, membaca tahlil, dan merenungi perjuangan para wali dalam menyebarkan Islam yang penuh kedamaian dan kasih sayang.

Di sanalah kami belajar bukan hanya tentang sejarah, tapi tentang makna kesabaran, kegigihan dalam berdakwah, serta cinta yang besar terhadap umat. Banyak dari kami yang tak mampu membendung air mata. Bukan hanya karena suasana haru, tapi karena merasa begitu kecil di hadapan besarnya perjuangan para wali.

Momen Seru dan Tak Terlupakan

Tak hanya khidmat, perjalanan ini juga penuh momen lucu dan tak terlupakan. Salah satunya, saat kami mencari warung makan untuk sarapan setelah ziarah. Dengan kondisi setengah ngantuk, kami malah tersesat ke arah pasar dan berakhir membeli nasi bungkus seadanya, yang ternyata justru jadi menu terenak karena dimakan bersama-sama sambil duduk di pinggir taman kecil.

Belum lagi momen saat kami berfoto bersama dengan gaya ala santri zaman dulu, lengkap dengan ekspresi lucu, atau saat salah satu peserta (sebut saja namanya A) tiba-tiba mimisan karena terlalu semangat menghafalkan nama-nama wali sambil berjalan. 🤭

Ukhuwah yang Terbangun

Selama perjalanan pulang, suasana di dalam kereta kembali riuh rendah. Tapi kali ini, semuanya terasa lebih dekat. Obrolan bukan lagi soal siapa berasal dari komisariat mana, tapi tentang impian, harapan, dan rencana kegiatan selanjutnya. Ada yang saling bertukar nomor HP, ada yang membuat grup WhatsApp dadakan, dan yang pasti — semangat untuk terus menjaga ukhuwah islamiyah semakin kuat.

Dokumentasi














Kesimpulan: Bukan Sekadar Ziarah

Ziarah Wali ini bukan hanya sekadar kunjungan ke makam tokoh-tokoh besar Islam. Ini adalah perjalanan batin dan hati, yang membawa kami pada pemahaman bahwa Islam itu cinta, perjuangan, dan kebersamaan. Ini juga menjadi pengingat bahwa ukhuwah bukan dibangun dalam forum formal, tapi dalam momen-momen kecil yang menyentuh hati.

Bagi yang belum sempat ikut tahun ini, jangan lewatkan kesempatan berikutnya! Karena ziarah seperti ini bukan hanya menambah wawasan dan keimanan, tapi juga membuka jalan menuju persahabatan yang abadi.


📌 HTM: 50K
📍 Lokasi: Makam Sunan Ampel
📆 Tanggal: 30 Mei 2025
🕓 Waktu: 04.00 – selesai
📞 Info Pendaftaran: Firda (085850431301)
📸 Follow Instagram kami:
@kohatiwahidhasyim
@hmi_wahidhasyim

Previous Post Next Post